Minggu, 09 Oktober 2011

Tangkal Kanker dan Diabetes dengan Kulit Bawang

Bawang merah sudah lazim digunakan sebagai salah satu bumbu dapur
wajib dalam hampir setiap masakan. Namun, tidak sedikit orang mengupas
kulit bawang dan membuangnya. Kulit bawang merah masih sering dianggap
sebagai sampah. Sebaiknya mulailah mengumpulkan kulit bawang ini.
Karena kulit bawang ini ternyata mengandung banyak khasiat. Menurut
sebuah penelitian terbaru, kulit bawang merah terbukti memiliki
senyawa yang bisa menangkal kanker dan penyakit diabetes.

Bawang merah mempunyai kandungan sulphur compound seperti Allyl Propyl
Disulphida (APDS) dan flavonoids seperti quercetin yang dipercaya bisa
mengurangi risiko kanker, penyakit jantung dan kencing manis. Bawang
juga mempunyai unsur-unsur anti-kanker, anti bakteria, anti-viral,
anti-allergenic dan anti-inflammatory.

Menurut para peneliti, kulit bagian luar bawang yang mengering dan
kerap berwarna kecoklatan kaya serat dan flavonoid. Sedangkan bonggol
bawang bawang mengandung senyawa belerang dan fructans. Seperti yang
dinyatakan oleh sebuah studi Journal Plant Foods for Human Nutrition.

"Limbah bawang merah merupakan sumber bahan alami yang bernilai
tinggi. Sebab, jenis sayuran ini kaya akan nutrisi yang bermanfaat
bagi kesehatan manusia", kata Vanesa Benitez, seorang peneliti di
Departemen Kimia Pertanian Universitas Madrid, Spanyol.

Sebuah kelompok riset Benitez yang bekerjasama dengan para ilmuwan
dari Universitas Cranfield Inggris, melakukan eksperimen laboratorium
mengenai manfaat kulit bawang. Mereka mengidentifikasi zat dari setiap
bagian bawang.

Dari hasil penelitian tersebut ditemukan bahwa, kulit bawang yang
kering mengandung serat diet tinggi dan juga mengandung senyawa
fenolik, seperti quercetin dan flavonoid, serta metabolit lain, yang
bersifat sebagai obat. Dua lapisan bawang paling luar juga mengandung
serat dan flavonoid yang juga baik buat tubuh.

"Makan banyak serat bisa memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit
kardiovaskular, keluhan gastrointestinal, kanker usus besar, diabetes
tipe-2 dan obesitas, dibanding mereka yang sedikit makan makanan
berserat" tambah para peneliti seperti dikutip dari Times of India.

Disamping itu, senyawa fenolik pada bawang juga efektif dalam membantu
mencegah penyakit koroner dan bersifat anti-karsinogenik. Tingginya
tingkat senyawa fenol pada lapisan kulit bawang menunjukkan bumbu
dapur satu ini memiliki kandungan antioksidan tinggi.

sumber: Detik.Com

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...